Industri Angkutan Barang sebagai Penggerak Ekonomi di IKN Baru

Angkutan Barang

Kalimantan Timur – Industri angkutan barang memiliki peran yang cukup penting dalam menggerakkan perekonomian negara. Hal ini karena dalam aktivitas ekonomi, dibutuhkan transportasi untuk distribusi dari produsen ke konsumen. 

Tahun 2019, pemerintah secara resmi mengumumkan adanya pemindahan ibukota baru bernama Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN Nusantara dari DKI Jakarta ke Pulau Kalimantan.

Pemindahan letak ibukota ini tentunya tak lepas dari berbagai alasan. Misalnya DKI Jakarta dirasa sudah sangat padat jumlah penduduknya, sehingga menimbulkan berbagai masalah seperti tingkat kemacetan yang sangat parah, hingga kualitas udara dan air yang makin buruk. 

Apalagi setiap tahunnya air laut di pantai Jakarta terus mengalami kenaikan, yang mengakibatkan Jakarta diprediksi tenggelam pada tahun 2030. 

Karena alasan inilah, pemindahan ibukota negara sangat perlu dilakukan. Rencananya Ibukota Baru akan dipindah di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. 

Salah satu faktor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah adanya industri angkutan barang. Industri angkutan barang adalah industri yang bisa menggerakkan perekonomian yaitu dengan pemindahan atau pengantaran barang dari satu tempat ke tempat lainnya. 

Industri angkutan barang menjadi salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah ibukota baru. Dimana Ibukota negara baru yang berada di Pulau Kalimantan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah berupa perkebunan kelapa sawit.

Jika industri kelapa sawit semakin berkembang, maka potensi dari industri angkutan barang juga semakin berkembang pula. Hal ini karena angkutan barang berperan sebagai alat transportasi dan pengiriman hasil panen dari dan ke industri kelapa sawit. 

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di sektor transportasi dan pergudangan sepanjang tahun 2011 – 2019 rata-rata mencapai 7,31% per tahun. Dimana pertumbuhan tertingginya pada tahun 2017 yang mencapai 8,49% dan terendah pada tahun 2019 saat pandemi berlangsung dan segala aktivitas dibatasi. Tentu saat itu aktivitas ekonomi pun terganggu. 

Dari data tersebut dapat kita pahami bahwa kebutuhan akan angkutan barang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Sebagai pusat bisnis dan perdagangan, ibu kota baru tentu membutuhkan jaringan transportasi yang baik dan handal. 

Adapun beberapa jenis transportasi yang bisa digunakan sebagai angkutan barang, yakni seperti kereta api, truk, hingga kapal laut. 

Salah satu moda transportasi yang berperan penting dalam pengangkutan hasil industri kelapa sawit adalah truk. Untuk membantu pengukuran berat hasil panen dari industri kelapa sawit maka dibutuhkan timbangan truk. 

Penggunaan timbangan truk dapat memberikan untung yang lebih besar kepada petani. Hal ini karena timbangan truk memiliki perhitungan yang akurat sehingga tidak merugikan petani maupun perusahaan yang membeli bahan baku dari kelapa sawit.  

Selain itu, adanya jembatan timbang ini juga untuk menjamin keamanan agar truk tidak mengangkut muatan yang melebihi batas aman yang bisa menimbulkan kecelakaan. 

Dengan adanya jembatan timbang truk juga memudahkan petugas untuk melakukan pengukuran berat pada muatan truk. 

Dalam jangka panjang, industri angkutan barang memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang.

Hal ini tentunya perlu dukungan dari pemerintah yaitu dengan pembangunan infrastruktur yang memadai misalnya pembangunan jalan tol untuk memudahkan distribusi. 

Berbicara mengenai timbangan truk, PT Gewinn Gold Hotama menyediakan timbangan truk dengan kualitas terbaik. Selama hampir 10 tahun beroperasi, perusahaan manufaktur timbangan ini sudah banyak melayani klien yang membutuhkan timbangan truk. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page

Scan the code