Industri Kelapa Sawit Jadi Industri Paling Menjanjikan 

Industri Kelapa Sawit

Ibu Kota Baru – Industri kelapa sawit menjadi salah satu industri yang cukup menjanjikan untuk para pebisnis. Hal ini karena hasil produk dari tanaman kelapa sawit bisa menghasilkan berbagai produk yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga permintaan pasar terus meningkat misalnya saja minyak goreng. 

Bagian dari kelapa sawit yang diolah menjadi minyak goreng adalah buahnya. Bagian daging  buah dari kelapa sawit menghasilkan kelapa sawit mentah untuk kemudian dimanfaatkan menjadi bahan baku minyak goreng. Selain minyak goreng, minyak sawit juga bisa diolah menjadi bahan baku pembuatan margarin. 

Selain minyak goreng, industri kelapa sawit juga bisa digunakan untuk bahan baku industri lainnya seperti industri kosmetik, industri makanan, hingga industry kecantikan. 

Tanaman kelapa sawit tumbuh subur di negara dengan iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi salah satunya Indonesia. 

Seperti yang dilansir dari laman resmi Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan menyebutkan industri minyak nabati mengalami perkembangan yang sangat pesat selama 20 tahun terakhir. Hal ini tentunya  didukung dengan perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia. 

Tercatat, Indonesia menjadi salah satu penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Setidaknya Indonesia memiliki luas lahan sebesar 16,38 juta hektar dengan produksi sebanyak 46,8 juta ton CPO (Crude Palm Oil) atau minyak kelapa sawit mentah. 

Dengan banyaknya minyak kelapa sawit yang dihasilkan dari industri kelapa sawit tentunya bisa menyerap tenaga kerja dari Indonesia, sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian. 

Seperti yang dijelaskan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa peran industri kelapa sawit terhadap perekonomian dalam negeri belum tergantikan. Dimana dari industri kelapa sawit saja, setidaknya mampu menyerap sedikitnya 16 juta tenaga kerja. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2022 nilai ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Indonesia naik sebanyak 3,7 % dari tahun sebelumnya.

Nilai ekspor ini mencapai US$ 27,76 miliar pada tahun 2022. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai US$ 26,75 milyar. 

Dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Indonesia mampu memenuhi 52% kebutuhan minyak sawit di pasar dunia, serta mampu menyumbangkan 40% minyak nabati dari total kebutuhan minyak nabati dunia. 

Untuk meningkatkan nilai tambah dari kelapa sawit, Indonesia jangan hanya fokus pada bahan baku mentah saja. Namun bisa juga mengembangkan kelapa sawit menjadi produk akhir. 

Dari industri kelapa sawit ini, tentunya bisa membangun pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup strategis khususnya di daerah yang menjadi sentra sawit seperti Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. 

Untuk mendorong perkembangan industri kelapa sawit dan pemerataan ekonomi di Indonesia tentunya perlu peran dari pemerintah. Salah satunya adalah dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Selain itu Presiden juga mengeluarkan peraturan Nomor 6 tahun 2019 yang berisi tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) tahun 2019-2024. 

Untuk mendukung distribusi kelapa sawit agar bisa diolah menjadi bahan baku produk, tentunya dibutuhkan jembatan timbang. 

Salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk membantu proses pembangunan jembatan timbang di Indonesia adalah PT Gewinn Gold Hotama. 

Dipercaya hampir sepuluh tahun, PT Gewinn Gold Hotama memiliki berbagai produk andalan seperti Jembatan Timbang Sawit, Timbangan Langseng Semi Atas Tanah, dan juga Timbangan Portable. 

Untuk pemesanan produk bisa langsung mengunjungi website PT Gewinn Gold Hotama atau klik icon WhatsApp pada laman utamanya. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page

Scan the code