Tera dan kalibrasi merupakan dua istilah yang tidak asing lagi pada bidang pengukuran dan penimbangan. Perbedaan tera dan kalibrasi terletak pada pengaplikasiannya. Keduanya memiliki fungsi berbeda, tetapi sama pentingnya untuk pengukuran, terutama yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
Saat ini setiap perusahaan yang menggunakan timbangan dalam operasionalnya wajib melakukan proses kalibrasi secara berkala. Kemudian perlu dilakukan tera ulang. Tujuannya untuk memastikan alat ukur yang digunakan akurat sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Pengertian Kalibrasi Serta Perbedaan Tera dan Kalibrasi
Menurut VIM 1993, kalibrasi adalah kegiatan di bawah kondisi tertentu yang berguna menetapkan hubungan antara nilai yang ditunjukkan alat ukur atau sistem pengukuran. Dapat juga menunjukkan nilai yang dimiliki oleh bahan ukur atau bahan pembanding dengan nilai standar.
Sementara itu, tera memiliki pengertian yang berbeda. Menurut Undang-undang Metrologi No. 2 tahun 1981, tera adalah menandai dengan tanda tera sah atau tanda tera batal yang berlaku. Dengan kata lain tera memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tanda tera batal yang berlaku.
Pengukuran tera dilakukan oleh pegawai-pegawai berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya. Artinya, setiap alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) harus ditera sebelum dipakai.
UTTP tersebut yang digunakan untuk pengawasan di dalam perusahaan dapat dibebaskan dari tera ulang. Alat yang dimaksud antara lain meliputi peralatan laboratorium penguji, unit produksi, serta peralatan yang digunakan dalam pelayanan jasa.
Perbedaan Tera dan Kalibrasi
Perbedaan kalibrasi dan tera bisa dilihat dari penerapan keduanya. Kalibrasi dan tera memang merupakan kegiatan serupa, tetapi beda tujuan.
Tujuan kalibrasi ialah untuk memberikan jaminan bahwa alat yang telah dikalibrasi memiliki sifat ukur yang tertelusur dengan standar nasional atau internasional. Adapun tera bertujuan menjamin transaksi yang adil dan menjamin keamanan radiasi.
Perbedaan keduanya juga bisa ditelisik dari proses-proses yang terjadi. Berikut detail informasinya.
● Tanda Tera
Sejatinya, tera merupakan tanda yang dibubuhkan pada alat ukur seperti timbangan dan perlengkapannya (UTTP). Tujuannya untuk menjamin kebenaran hasil pengukuran. Alhasil tidak ada pihak yang dirugikan ketika melakukan transaksi perdagangan.
Jenis dan bentuk tanda tera antara lain tanda sah, tanda pegawai berhak, tanda daerah, tanda jaminan, dan tanda batal. Masing-masing memiliki fungsi dan penggunaannya. Adapun peletakannya pada tempat-tempat yang mudah dilihat. Misalnya pada timbangan berada di badan timbangan.
Peletakan tanda tera sangat penting dalam rangka mendapat hasil ukur yang akurat. Jika Anda akan menggunakannya, periksalah terlebih dahulu untuk memastikan tera sah dan berlaku. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan kebenaran hasil timbangan.
● Proses Kalibrasi
Secara sederhana, proses kalibrasi meliputi persiapan, pelaksanaan, perhitungan data, penentuan ketidakpastian, dan penerbitan laporan. Kalibrasi dimulai dengan mempersiapkan alat standar dan alat yang dikalibrasi.
Keduanya dikondisikan pada kondisi yang sama sesuai metode kalibrasi dengan tujuan menghindarkan perbedaan hasil ukur akibat pengaruh lingkungan. Masuk ke tahap pelaksanaan. Pelaksana kalibrasi merupakan orang yang sudah berpengalaman. Misalnya pernah mengikuti kursus kalibrasi.
Pada proses pelaksanaan, dilakukan pengukuran pada titik tertentu kemudian diambil data dan dicatat. Pencatatan hasil pengukuran secara objektif dan teliti sesuai metode kalibrasi. Selain mencatat hasil, identitas alat juga perlu dicatat, termasuk faktor suhu ruangan, kelembapan, dan tekanan udara.
Perbedaan tera dan kalibrasi lebih detail ketika mengamati proses perhitungan data pada kalibrasi. Perhitungan melibatkan konversi satuan, penghitungan nilai, standar deviasi, dan menentukan persamaan regresi. Hasil perhitungan akan dijadikan dasar penarikan kesimpulan.
Tahap penentuan ketidakpastian bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran. Misalnya operator, alat kalibrasi, lingkungan, metode kalibrasi. Besar pengaruh bisa saja dominan bisa saja tidak.
Terakhir, penerbitan laporan. Format laporan mengacu pada pedoman SNI 19-17025. Setelah selesai, laporan akan disahkan oleh kepala laboratorium kalibrasi.
Pentingnya Melakukan Kalibrasi dan Memiliki Sertifikat Tera
Jembatan Timbang Gewinn menyediakan jasa kalibrasi timbangan untuk mendapatkan sertifikat tera ulang timbangan dari pihak resmi. Layanan ini sejalan dengan aturan pemerintah. Setiap timbangan yang berhubungan dengan transaksi keuangan diharuskan memiliki sertifikat tera ulang dari badan metrologi.
Ilustrasinya seperti ini. Jika Anda membeli produk yang nilainya dihitung per satu kilogram, tetapi timbangan digital memiliki selisih 0,1 kilogram tentu ada penyelewengan. Meskipun nilainya tidak banyak, tetapi akan sangat berarti jika Anda membeli dalam jumlah banyak.
Misalnya berat asli produk sebesar 100 kilogram, tapi Anda malah membayarnya 110 kilogram karena selisih tersebut. Alhasil, Anda sangat dirugikan. Itulah sebabnya penting mengetahui perbedaan tera dan kalibrasi sekaligus pengaplikasiannya.
Jika timbangan yang belum dikalibrasi dan belum mendapat sertifikat tera digunakan untuk transaksi, tentu saja nilainya tidak akurat. Untuk mencegah hal tersebut, wajib dilakukan proses kalibrasi secara berkala. Tujuannya memastikan kondisi timbangan dalam keadaan baik dan beroperasi sesuai standar.
Ketika sudah dilakukan proses kalibrasi, Badan Metrologi bisa memberikan sertifikasi tera ulang. Dokumen tersebut menjadi bukti bahwa timbangan layak digunakan untuk keperluan transaksi keuangan. Lalu, dimana Anda bisa mendapatkan jaminan tersebut?
Beruntungnya sekarang Jembatan Timbang Gewinn menyediakan jasa kalibrasi ulang dan jasa pengurusan sertifikat tera. Menggunakan jasa ini secara berkala sudah merupakan keharusan bagi para pelaku industri yang setiap harinya berhubungan dengan jembatan timbang.
Jasa Kalibrasi dan Tera Ulang PT Gewinn
Akurasi timbangan sangat penting menentukan nilai transaksi, terutama transaksi keuangan. Anda sebagai pelaku bisnis tentu tidak ingin dirugikan jika terjadi kesalahan ketika perhitungan berat barang. Sebab, hal ini akan sangat berdampak pada operasional perusahaan.
Jasa kalibrasi dan sertifikasi tera dari Jembatan Timbang Gewinn merupakan solusi terbaik bagi kebutuhan Anda. Kami mampu melayani segala model dan merek timbangan. Selain itu, proses kalibrasi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, sesuai kesepakatan bersama nantinya.
Tiga alasan utama mengapa Anda harus memilih kami yaitu sebagai berikut.
1. Petugas Teknisi Profesional
Petugas teknisi kami tidak hanya memahami perbedaan tera dan kalibrasi saja, tetapi sudah berpengalaman selama bertahun-tahun. Kami secara rutin melakukan pelatihan sehingga para petugas telah andal dan profesional menjalankan pekerjaannya.
2. Jaminan Akurasi yang Tinggi
Jasa kalibrasi ulang dan sertifikasi tera telah terlisensi dengan badan resmi yaitu Badan Metrologi Indonesia. Artinya segala proses dan dokumen yang kami berikan telah resmi. Dengan begitu, timbangan Anda terjamin akurat untuk melakukan pengukuran.
3. Waktu Terbaik Berlangganan
Perlu diketahui bahwa tera ulang dan kalibrasi setidaknya harus dilakukan sekali setiap tahun. Aturan tersebut berlaku bagi timbangan yang masih digunakan. Nah, Anda bisa berlangganan kepada kami. Selain mendapatkan jadwal yang rutin, Anda bisa berkonsultasi secara berkala.
Ratusan pelaku industri bukan hanya melakukan pembelian jembatan timbang kepada kami. Sebagian besar dari mereka juga turut memilih layanan jasa kalibrasi dan tera ulang. Sekarang giliran Anda mendapatkan keuntungannya.
Sebagai produsen jembatan berkualitas, jasa yang kami berikan terbukti memiliki kredibilitas yang tinggi. Jika Anda ingin memesan jasa, tetapi masih belum paham perbedaan tera dan kalibrasi serta proses di dalamnya, segeralah berkonsultasi dengan kami. Informasi lebih lengkap bisa di akses melalui website Gewinn.