Ibu Kota Negara baru bernama Nusantara di Kalimantan Timur menjadi salah satu perbincangan cukup hangat dewasa ini. Tidak hanya membicarakan seputar pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan, melainkan merambah pada kekayaan alam yang ada di dalam Perkebunan Kelapa Sawit
Mulai dari pertambangan, hasil pertanian, hasil perkebunan, dan lainnya. Semuanya menjadi topik baru yang banyak dikaji berbagai macam kalangan sebab menjadi bagian penting penyongsong kehidupan ekonomi di IKN nantinya.
Perkebunan Kelapa Sawit di IKN
Bukan sebuah hal baru jika menemukan pernyataan seputar banyaknya kekayaan alam di Kalimantan Timur. Salah satu di antaranya adalah hasil perkebunan kelapa sawit. Meskipun sudah dilakukan pengolahan sejak lama, nyatanya perkembangan kelapa sawit di Kaltim masih sangat potensial.
Terlebih ketika pengelolaannya dilakukan secara berkelanjutan. Maka pengambilan langkah-langkah yang tepat pada tindakan pengelolaan berkelanjutan akan menjaga masa depan kelapa sawit dalam jangka panjang.
Prospek yang potensial dari kelapa sawit di IKN juga selaras dengan penyampaian Gubernur Kaltim tentang perkembangan perkebunan kelapa sawit pada di lima tahun terakhir saat menghadiri acara IPOC (Indonesian Palm Oil Conference).
Bahkan, di dalam pertemuan tersebut disinggung adanya gangguan perekonomian dunia akibat imbas dari konflik Rusia dan Ukraina. Meskipun terjadi guncangan perekonomian dunia akibat hal tadi, tidak membuat perkembangan potensial industri kelapa sawit terganggu.
Mulai dari persoalan pasar yang masih bisa dikatakan stabil, hingga proses pengolahan dan distribusi hasil industri yang tetap aman.
Prospek Perkebunan Kelapa Sawit di Masa Depan
Tidak berhenti sampai di situ, Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur juga turut menyatakan bahwa prospek dari masa depan kelapa sawit di Kalimantan Timur tidak hanya bagus di lima tahun terakhir atau lima tahun ke depan saja.
Melainkan akan berjalan semakin baik dan harapannya bisa berkembang sepanjang masa. Pernyataan tersebut tentu bukan tanpa alasan, tetapi karena sawit menjadi salah satu kegiatan ekonomi produktif berkelanjutan dan terus dibutuhkan.
Jika terus dikelola dengan tepat, maka Kaltim hingga IKN Nusantara akan merasakan dampak positifnya. Baik dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
Menyikapi menariknya potensi kelapa sawit di Kaltim, membuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melibatkan desain yang mewakili gambaran bahwa suatu saat industri kelapa sawit bisa menggantikan ekonomi dengan basis sumber daya alam tak terbarukan. Sebagai contoh adalah minyak, batu bara, dan gas.
Desain konsep yang dimaksud juga tidak hanya sebatas pada ide atau gagasan saja. Melainkan tindakan dari pemerintah sudah terlihat seperti upaya pengembangan luasan lahan perkebunan kelapa sawit oleh Dinas Perkebunan Kaltim.
Luas perkebunan di angka 1,3 juta hektar dengan izin di luas 2,8 juta hektar bukanlah angka yang sedikit. Itu sebabnya, dibutuhkan perlakuan atau perhatian khusus dari pemerintah itu sendiri.
Perhatian dari pemerintah bisa berasal dari beberapa aspek sehingga bisa membuat masyarakat maupun pemilik industri di Kaltim menjadi sangat terbantu.
Tindakan yang dilakukan sebagai bentuk dukungan dari pemerintah bisa berupa bantuan dari segi sarana prasarana seperti timbangan truk untuk memudahkan kegiatan distribusi atau perhitungan jumlah kelapa sawit secara berkala.
Dengan begitu, kinerja industri dan perekonomian masyarakat akibat pengelolaan kelapa sawit yang tepat bisa berkembang dengan baik.
Melalui cara ini, Kaltim khususnya IKN akan sangat bisa mengoptimalkan kinerja industri di bidang perkebunan kelapa sawit melalui peralatan yang memadai.
Sebagaimana timbangan truk dari PT Gewinn Gold Hotama untuk berbagai macam kepentingan industri termasuk untuk pengelolaan kelapa sawit yang ada di Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.