
Ibu Kota Nusantara – Kelapa sawit menjadi salah satu sektor industri cukup terkenal di Indonesia khususnya di Kalimantan Timur. Tidak heran jika dalam pengelolaannya dilakukan berbagai macam upaya termasuk PSR.
PSR atau Peremajaan Sawit Rakyat merupakan salah satu upaya meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit. Khususnya untuk perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh masyarakat termasuk untuk penerapan praktek kelapa sawit berkelanjutan. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan ISPO atau Indonesian Sustainable Palm Oil.
PSR-Solusi Peningkatan Produktivitas Perkebunan Sawit
Program PSR merupakan salah satu program yang dibawa oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau yang lebih dikenal sebagai BPDPKS. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menghindari pembukaan lahan baru serta meningkatkan produktivitas sebagaimana yang disinggung sebelumnya.
Selain itu, PSR juga berperan sebagai upaya untuk menghentikan perubahan penggunaan lahan yang sebelumnya berasal dari kawasan hutan.
Program yang ditekankan pada PSR sendiri seperti upaya pelatihan dan pengembangan petani. Program pengembangan sumber daya manusia di bidang kelapa sawit tersebut dilakukan melalui kegiatan pelatihan, penyuluhan, pendidikan, hingga pendampingan dan fasilitasi.
Pentingnya PSR membuat Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS sangat mendukung penerapan praktek kelapa sawit berkelanjutan dengan mendorong produktivitas masyarakat.
Sebagaimana yang diketahui, bahwa produktivitas perkebunan kelapa sawit khususnya yang berada di kalangan masyarakat baru mencapai angka 2 sampai 3 ton CPO/ha/tahun. Sementara, pengelolaan perkebunan kelapa sawit dari pihak swasta bisa mencapai produktivitas hingga 5 sampai 6 ton CPO/ha/tahun.
Harapannya, program PSR bisa mengatasi kesenjangan produktivitas kelapa sawit yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dengan pihak swasta. Itu sebabnya, di dalam program PSR juga mengusung adanya penggantian bahan tanaman kelapa sawit dengan bibit sawit unggul sehingga bisa meningkatkan produktivitas.
Mengingat lahan sawit masyarakat berada di angka 41% dari total lahan kelapa sawit yang ada di Indonesia, maka upaya untuk mendorong keterlibatan masyarakat khususnya masyarakat seperti yang ada di Kalimantan Timur sangat perlu untuk dilakukan. Ini bisa membuat masyarakat dapat menghasilkan kelapa sawit berkelanjutan.
PSR juga bisa mengatasi masalah yang mengancam produktivitas di perkebunan kelapa sawit sehingga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi petani. Itu sebabnya BPDPKS juga memberikan bantuan dalam bentuk dana pendampingan untuk peremajaan dengan cara memanfaatkan pungutan ekspor sawit.
Keterlibatan Masyarakat Pada PSR
Keterlibatan masyarakat dalam program PSR harus memperhatikan legalitas lahan terlebih dahulu. Jadi, bagi masyarakat yang belum memilikinya, akan mendapatkan bantuan untuk segera memperoleh legalitas hukum atas lahan yang dimiliki.
Setelah itu, pelatihan sebagaimana yang disebutkan di atas lengkap dengan pemberian bantuan seperti bibit dan fasilitas bisa didapatkan oleh masyarakat yang membutuhkannya.
Berbicara mengenai dorongan dalam hal fasilitas, tentu akan sangat membantu masyarakat dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaku utama pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Pasalnya, kegiatan distribusi panen atau penyaluran nantinya akan sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah termasuk dari BPDPKS.
Dibutuhkan adanya dukungan dalam bentuk sarana dan prasarana untuk memperlancar pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.
Mengingat Kalimantan Timur juga menjadi perbincangan hangat sebab menjadi calon IKN baru, pastinya perhatian terhadap sektor pendongkrak ekonomi utamanya juga harus diperhatikan. Dalam hal ini yakni seputar dunia perkebunan kelapa sawit.
Sebagai contoh, bagi masyarakat sebagai pemangku perkebunan kelapa sawit bisa lebih dioptimalkan melalui bantuan fasilitas timbangan truk, atau sarana prasarana lainnya. Tindakan ini membuat masyarakat termasuk yang ada di Kaltim bisa menjalankan kinerja perkebunannya dengan baik.
Dengan begitu, masyarakat yang bekerjasama dengan perusahaan maupun swasta bisa mengoptimalkan kinerjanya melalui peralatan yang memadai sebagaimana timbangan truk dari PT Gewinn Gold Hotama untuk berbagai macam kepentingan oleh beragam industri di Kalimantan Timur.